PDAM Berkomitmen Berkerja Sama Dengan Bupati Kotabaru Mengatasi Krisis Air Bersih

Print Friendly, PDF & Email

SUAKA – KOTABARU. Selama empat tahun kepimpinan H.Sayed Ja’far SH.Sudah berkomitmen untuk mengatasi krisis air bersih,khususnya perencanaan sungai saratak, kecamatan pulau laut timur untuk dikelola dan di interkoneksikan dengan waduk gunung tirawan agar air bersih tidak mengalami lagi krisis air diwilayah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Selasa (18/02/2020).

Badan pengawas Pdam, Basuki,SH.MH melalui Syarwani Kabag Hublang dan Humas mengatakan, Bahwa program air sungai saratak sudah lama direncanakan oleh bupati, itu menandakan bahwa bupati berkomitmen untuk melaksanakan pekerjaanya, ya. paling lambat tahun 2021 akan datang.

“Perlu diketahui bahwa Bupati H.Sayed Jafar, sudah melakukan programnya berdasarkan visi misinya. akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur, listrik, kesehatan dan sektor air bersih, semua sektor akan menyelesaikan sebelum habis masa jabatannya” Papar Syarwani.

Sementara itu,”Try Basuki Kabag Teknik PDAM juga menambahkan, Kami sangat bersyukur dengan komitmennya Bupati Kotabaru untuk mengatasi krisis air bersih diwilayah Kabupaten Kotabaru.

“Semua program bupati terlaksana sesuai visi misinya dan berjalan dengan sukses, walaupun
sebagian belum ada yang tuntas tapi bupati juga berharap dapat bekerja sama yang baik untuk memajukan PDAM, “insya Allah” sebelum habis masa jabatan, pembangunan yang tersisa dapat diselsaikan”,Tutur Try.

Baca Juga:  BUMN Watch Minta Pertamina Tak Merengek Minta Tambahan Anggaran Subsidi

Selain rencana pembangunan sungai saratak juga akan dilaksanakan Revitalisasi embung gunung tirawan dan akan segera dilakukan, karena sementara ini dalam tahap pelelangan diprovinsi.

Jadi bukan revitalisasi embung gunung tirawan saja tapi rencana perluasan waduk gunung Ulin juga akan dilakukan, mudah – mudahan pelaksanaan pembangunan fisiknya bisa dilakukan tahun 2021.

Dan yang paling penting, kami akan tindak lanjuti pembangunan waduk gunung bahalang, kenapa? karena gunung behalang sejak dulu direncakan waduk atau dam penampung air baku, tapi waktu dikerjakan lokasi tersebut masuk wilayah hutan lindung.

Jadi semua ini akan disampaikan kedinas kehutanan provinsi dan sekaligus menghadap kantor BWS dan membawa dokumen perencanaan atau Detail Engineering Design (DED) termasuk juga rencana pembangunan gunung mandin dan perluasan waduk gunung Ulin untuk disampaikan dan diserahkan ketingkat provisinsi. Tandasnya. (wan/dam).





Tinggalkan Balasan

Scroll to Top