Keterangan foto: Kios Mama Ufik Pedagang Lokal yang berdampingan dengan ritel modern Alfamart.
SUAKA-RANTAU,- Memasuki bulan Ramadhan, stok barang seperti fanta, coca-cola, dan sprite kosong habis di Pasar Rantau. Hal ini membuat pedagang lokal gigit jari. Pasalnya, tak ada lagi barang yang bisa dibeli para pedagang lokal untuk merekai jual kembali di kiosnya.
“Stok barang yang kita cari kosong di Pasar Rantau, terpaksa membeli barang yang tidak kita cari dengan merk berbeda. Dan kalau pun ada barang yang kita cari harganya melambung naik hingga Rp.3.000, per botol,”kata Mama Ufik kepada suarakalimantan.com.Tapin.Minggu (5/ 5) petang.
Mama Ufik pedagang lokal Tapin dengan kios kecilnya yang sejak lama bersaing dengan ritel modern Alfamart di depan Alun-Alun Taman Basimban Lapangan Dwidharma Rantau kembali ngotot, matanya melotot tajam melihat stok barang banyak masuk hingga ke gudang belakang minimarket Alfamart tepat di sebelah kios miliknya.
Sementara stok barang untuk kebutuhan nya berdagang kosong di pasar.
Dikonfirmasi persoalan ini, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tapin, H.Arifin Noor melalui Kepala Bidang Perizinan, Pengembangan, dan Perdagangan, Kesuma Jaya menyatakan,
“Stok barang di pasar jadi kosong itu banyak sebab.Diantaranya faktor distribusi pengirimannya bermasalah di jalan, apalagi saat ini moment memasuki bulan Ramadan.Sementara lain dengan ritel modern Alfamart, untuk memenuhi kebutuhan stok dagang mereka langsung bekerja sama dengan pabrik sehingga barang terus masuk untuk mereka,”katanya.
Persoalan ini nampaknya perlu mendapatkan perhatian serius Pemerintah Kabupaten Tapin, kehadirannya yang berdekatan langsung menjadi ancaman pedagang kecil yang tak memiliki modal besar. Seperti yang terlihat tepat di depan Alun-Alun Kota Rantau sebuah minimarket Alfamart berdiri hingga membuat pedagang kecil setempat gigit jari.
Sebut Mama Ufik pedagang kecil yang sudah menggeluti usahanya selama sembilan tahun di lokasi setempat harus menerima kenyataan yang kini berdampingan dengan mini market Alfamart.
“Setelah berdirinya minimarket Afamart disebelah kiosnya, banyak orang yang bertanya, tidak berdampaklah pada usaha anda, “katanya.
Bahkan dirinya menyoroti pejabat setempat bukan wakil rakyat lagi, melainkan wakil pengusaha.
Semestinya Pemerintah segera menyingkapi persoalan ini, jika mereka memang taat pajak dan memiliki izin namun kenapa Pemerintah selalu lempar bola saat dikonfirmasi masalah demikian. Sementara jika mereka membuka kiosnya di pinggir jalan dan melanggar aturan, adakah kebijakan untuk menata pedagang kecil sepertinya kelak di suatu tempat.
Wartawan: Nasrullah