Jaringan Demokrasi Indonesia Kalsel Gelar Dialog Media, Tangkal Berita Hoax

Print Friendly, PDF & Email

SUAKA – BANJARMASIN, Dalam rangka menangkal berita hoax yang selama ini banyak beredar di pengguna medsos, terlebih lagi menjelang Pemilu yang hampir dekat. Jaringan Demokrasi Indonesia Kalimantan Selatan gelar dialog bersama media massa, Senin (11/03/2019) bertempat di Rumah Anno, Banjarmasin.

Pada Diskusi ini dihadiri beberapa nara sumber Yakni, Cyber Krimsus Polda Kalsel, Abdul Sommad SH, Kepala Kesbangpol Provinsi Kalsel Adi Sanstoso, Pemerhati Media Sosial dan Khairiadi Asa serta Aktifis HMI ULM, Aji Setiono.

“Ketua (JDI) Kalsel, Samahuddin Muharam mengatakan, hoax mulai banyak terjadi menjelang Pemilu 2019 saja, sedangkan pada pemilu sebelumnya tidak separah saat ini. “Pada Pemilu tahun ini salah satu faktor banyaknya hoax karena kontestannya hanya 2 pasang saja” Ucapnya.

Ia katakan, media menjadi sarana yang paling cepat menyampaikan pesan ke masyarakat, karena itulah pihaknya menggelar acara ini. “Kita berharap media menjadi motor untuk menyampaikan dan menangkal berita bohong” kata Samahuddin.

Sementara, Ketua PWI Kalsel, Zainal Helmi menyebutkan, masyarakat harus memahami dulu perbedaan antara media massa dengan media sosial, karena selama ini hoax banyak menyebar di media sosial.

Baca Juga:  Tim Gabungan Mabes Polri Telisik Haji Isam Otak Pembunuhan Seorang Guru Di Kalsel

“Menurutnya, Pada media massa jelas memiliki badan hukum yang diatur sesuai dengan perundang-undangan berlaku, beritanya juga terfilter sedangkan media sosial, milik pribadi yang beritanya tidak dapat dipertanggung jawabkan.

“Lanjutya, dengan perbedaan ini, maka berbeda juga perlakuan hukumnya, para penyebar hoax di media sosial dapat dikenakan UU ITE sedangkan media massa punya UU tersendiri, yakni UU Pers No. 40 tahun 1999.

“Dalam kesempatan ini, Helmi juga menjelaskan beberapa ciri berita hoax yang banyak di dunia maya. Pertama, katanya sumber berita tidak jelas dan tidak terverifikasi. Kemudian narasumber tidak ada hanya opini dari penulis dan tidak berimbang, tidak ada konfirmasi, Jelasnya.

Disamping itu, judul dan pengantarnya provokatif serta menggunakan huruf kapital dan tebal juga ciri-ciri berita hoax. Maka, ujar Helmi tugas media massa adalah menangkal hoax dan menyampaikan kebenaran.” Tegas Helmi kepada awak media suarakalimantan.com. (@tim/htm/ SK)





Tinggalkan Balasan

Scroll to Top