Pemerintahan Jokowi Siapkan KTP Aliran Kepercayaan, Menuai Serukan Ganti Presiden 2019 dari Wasekjen MUI

Print Friendly, PDF & Email

Foto : KH. Tengku Zulkaranen (Wasekjen MUI)

SUAKA – JAKARTA. Pemerintah akan mempersiapkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) khusus untuk para penganut aliran kepercayaan mendapat kritikan tajam dari Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) serujan Ganti Presiden 2019 akan datang ini.

Keputusan penyiapan KTP khusus untuk para penganut aliran kepercayaan ini diambil langsung dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/4/2018).

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menargetkan KTP khusus ini sudah bisa didapatkan masyarakat penganut aliran kepercayaan setelah pilkada 2018. Kolom kepercayaan nantinya tertulis: Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Politisi PDIP ini menyebutkan, dari data sementara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada sekitar 138.000 penganut aliran kepercayaan di Indonesia.

Menurut Tjahjo, mereka yang hendak mengubah KTP-nya bisa langsung datang ke kantor kelurahan, kecamatan atau dukcapil setempat. Prosesnya sama seperti mengurus E-KTP.

Aliran Kepercayaan diakomodir masuk dalam KTP ini mendapat penentangan sejumlah pihak. Bahkan Wakil Sekjen MUI KH. Tengku Zulkarnain turut bersuara keras. Menurutnya kejadian ini hanya terjadi di era Jokowi saat ini.

Baca Juga:  Minta 3 Wamen, Erick Thohir Dianggap Gagal Sebelum Bekerja

“72 tahun merdeka, Aliran Kepercayaan aman dalam Kelompok Kebudayaan. Baru era ini saja mendadak DISETARAKAN dan DISAMAKAN dengan Agama yang punya Kitab Suci, Nabi, dan Aturan Syariat. Tekad sudah bulat, solusi satu-satunya adalah Tukar Presiden yang TAAT, KUAT, NASIONALIS, dan Tidak DIREMOTE,” kata KH. Tengku Zulkarnain yang disampaikan di media sosial melalui akun twitternya, Sabtu (21/4/2018) seperti dilansir dari http://www.portal.islam.id

Ulama asal Sumatera ini menepis bahwa yang menolak Aliran Kepercayaan masuk KTP adalah Islam garis keras. “Katanya yang menolak Aliran Kepercayaan masuk KTP hanya Islam Garis Keras. Padahal seluruh Ormasy Islam yang tergabung di MUI, termasuk organisasi islam seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Mathla’ul Anwar, FUI dan 67 Ormasy semua MENOLAK. Pikir mereka Islam akan KEMPES? Justru akan semakin MILITAN, karena Munafikun OUT!” tegasnya.

KH. Tengku Zulkaranen juga mengajak segenap Umat Islam untuk menshare pernyataan tegasnya itu. “Kaum Muslimin silakan Share sebanyak-banyaknya. Agar 2019 Umat Islam bisa membedakan dan memilih mana Emas mana Loyang, demi perjuangan menegakkan Negeri penuh berkah dan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala…! Amin…,” tutupnya.





Baca Juga:  Ambruk, LSM Pertanyakan Proyek Siring di Kersik Putih

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top